Rabu, 03 Maret 2010



INOVASI PEMBERDAYAAN KOPERASI & UMKM

PENGARUH KUALITAS KERJA PENGURUS TERHADAP KOPERASI

Hardi.S.

Alumni Fakultas Ekonomi ARS Internasional Bandung

Sekretaris Koperasi Etos Mutualis

DPD KUKMI Jawa Barat

e-mail : hardy_kukmijabar@yahoo.com

blog : www.emuthardy.blogspot.com

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ) menghendaki metode yang lebih mendorong kearah orientasi proses pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi, hal ini didapatkan beberapa unsur yang perlu dikaji sebagai pengaruh eksistensi kebutuhan dalam menuju kemandirian yaitu Inovasi yang mencakup :

1. Manajemen

Manajemen merupakan alat untuk memperankan Inovasi terhadap anggota organisasi yang mempunyai kepentingan multikultural individu, implementasi inovasi dapat memperankan strategi manajemen yang akan dijadikan sistem peningkatan kompetensi SDM agar dapat memenuhi kebutuhan secara spesifik

2. Jatidiri Kepemimpinan

Jatidiri kepemimpinan koperasi/Pengurus perlu meningkatkan imajinasi kedalam spectrum yang lebih luas dengan memperkaya pemahaman inovasi, jatidiri pemimpin sebagai peranan pengembangan terhadap anggota Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan network sangat tergantung pada kemampuan pemimpin yang bukan hanya didasari semangat konsepsi. Dalam konteks strategi diartikan kemampuan untuk meraih kesempatan dan peluang yang terbuka atas kebijakan Pemerintah termasuk kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan melalui program-program Pemerintah.

3. Multikultural Sumber daya manusia

Kesenjangan sosial ekonomi yang semakin melebar adalah agenda yang sangat mendesak segera untuk ditangani, hal ini perlu disadari bahwa multikultural SDM adalah sebagai wacana dari Bhin Eka Tunggal Ika, sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban turut serta membangun ekonomi yang lebih baik untuk kepentingan generasi bangsa diwaktu yang akan datang.

Tugas dan tanggung jawab ini bukan menjadi beban sepenuhnya yang harus dilaksanakan oleh pemerintah terkait mengingat keterbatasan aparat yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk, oleh karena itu diperlukan uluran tangan dari peran serta masyarakat atau melalui organisasi profesi sebagai wujud asas kekeluargaan

Pentingnya Jatidiri Pemimpin dalam memahami multikultural SDM diharapakan Koperasi dan UMKM dapat berdaya sehingga Koperasi dapat dikatakan sebagai organisasi pembangun bangsa yang demokratis dengan menumbuhkan aspirasi untuk melakukan perubahan kearah situasi yang lebih baik sesuai harapan dan peranan inovasi dapat dikatakan sebagai roh yang mampu mendorong kemandirian terhadap Koperasi dan UMKM.

Peranan Inovasi dalam eksistensi Manajemen termasuk metode pengembangan ekonomi secara konkrit sehingga dapat memenuhi kebutuhan anggota Koperasi dan UMKM agar tercapai efektifitas usaha ekonomi yang demokratis sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang RI nomor : 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan U.U. RI no. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang disempuranakan dalam U.U. no. 20 tahun 2008 tentang UMKM.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menarik kesimpulan hipotesis : “ Jika Pimpinan Koperasi/Pengurus memiliki kualitas kerja yang baik, maka dapat meningkatkan Kompetensi SDM melalui Anggota Koperasi ”.

Dari kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Kualitas Kedisiplinan Kerja Pengurus terhadap Koperasi, dengan jumlah sample sebanyak 25 % dari populasi, didapatkan skor nilai rata-rata terendah 35 dan skor nilai rata-rata tertinggi 69 menyetujui bahwa kedisiplinan pengurus mempunyai pengaruh dalam mencapai tujuan Koperasi, analisis perbedaan skor nilai disebabkan karena faktor pendidikan menunjukkan bahwa lulusan SD = 35 %, lulusan SMP = 40 %, SLTA = 25 %, Deploma = 0 % dan Sarjana = 0 %.

Malayu. SP. Hasibuaan, (2001) mengemukakan pendapat bahwa Kedisiplinan Kerja pemimpin mempunyai karakteristik unsur-unsur dari : Tujuan dan Kemampuan, Teladan Pimpinan, Balas jasa, Keadilan, Pengawasan melekat, Sanksi hukuman, Ketegasan, dan kemanusiaan.

Hardi. S. ( 2009 ) dalam penelitian yang berjudul Peranan Inovasi terhadap Wirausaha bahwa : ”Peranan Inovasi adalah alat spesifik wiraswasta sebagai peluang bisnis yang dapat ditampilkan sebagai ilmu, dipelajari, dan dipraktekkan sehingga dapat memberi kekuatan dan kemampuan untuk menciptakan kesejahteraan Sumber daya manusia, dan Inovasi harus dilihat sebagai aset yang dikelola sesuai dengan kebutuhan, ini akan membuat organisasi/perusahaan menjadi lebih kompetitif ”.

Melalui kesimpulan analisa penelitian ini mengandung beberapa pendapat yang bisa dikembangkan melalui motivasi sudut pandang Koperasi dan UMKM maupun terhadap organisasi lainnya bahwa : ”Pimpinan Organisasi/Pengurus Koperasi yang berkualitas adalah mereka yang memiliki jati diri dapat mengembangkan Manjemen, dan mengelola sumber daya manusia yang multikultural, sehingga dapat meningkatkan keberadaan Organisasi/Koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggotanya“.

Ciri-ciri Kualitas Pimpinan Koperasi/Pengurus

1. Pimpinan Koperasi/Pengurus berkualitas adalah mereka yang memiliki jati diri atas tindakan dan perbuatan yang sesuai diperuntukkan terhadap dirinya maupun orang lain

2. Pimpinan Koperasi / Pengurus yang berkualitas adalah mereka yang dapat menciptakan : Daya, Cipta, Rasa, Karsa dan Karya agar setiap anggota dapat memiliki kompetensi dan norma-norma sosial.

3. Pimpinan Koperasi/Pengurus yang berkualitas adalah memiliki konsekuensi dan tanggung jawab atas kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih ketika kesepakatan itu diterima sesuai dengan aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

4. Pimpinan Koperasi/Pengurus berkualitas adalah mereka yang konsisten terhadap Kompetensi : Manajemen Skill, Konseptual Skill, Technical Skill, Desecion Skill, Human Skill dan Controling Skill.

5. Pemimpin Koperasi / Pengurus akan lebih baik jika menggunakan metode manajemen strategis, sehingga implementasi inovasi akan fleksibel dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu anggotanya.

Karya tulis ini disusun dalam rangka persiapan MUNAS KUKMI ( Musyawarah Nasional Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia ) tahun 2010 sebagai bahan masukan dengan harapan dapat meningkatkan program pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Bandung, Pebruari 2010